Media Berbasis Virtual Learning
BAB I
PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi dan
komunikasi (Information and Communication Technology, ICT) demikian pesat.
Kemajuan ini tentu saja berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan,
termasuk di dalamnya pendidikan. Sejalan
dengan itu, otonomi pendidikan dan globalisasi pendidikan yang menekankan pada
persaingan dan kualitas mulai berlangsung.
Keberhasilan pelaksanaan otonomi dan globalisasi pendidikan hanya
mungkin dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pendidikan. Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Kualitas
pendidikan menggambarkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan
dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) menawarkan berbagai kemungkinan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. TIK
dapat dimanfaatkan untuk peningkatan dan
pengembangan kemampuan profesional dosen/guru, sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran, sebagai alat bantu interaksi pembelajaran, dan sebagai wadah
pembelajaran (Depdiknas, 2004). TIK dapat mempermudah serta membantu siswa dan
guru dalam pembelajaran. TIK dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan: mulai dari secara pasif untuk kepentingan
presentasi, mencari informasi, berinteraksi dan berkomunikasi, sampai kepada
yang paling aktif, untuk menghasilkan suatu produk. Salah satu upaya dalam
peningkatan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
adalah penerapan media pembelajaran
berbasis online virtual.
I.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
penjelasan mengenai media pembelajaran berbasis online virtual?
2. Apa
saja jenis media pembelajaran berbasis online virtual?
3. Bagaimana
kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual?
4. Bagaimana contoh penerapan media pembelajaran berbasis online
virtual dalam?
5. Apa
saja kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis online virtual?
6. Bagaimana
strategi untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Menjelaskan
pengertian media pembelajaran berbasis online virtual
2. Menjelaskan
jenis media pembelajaran berbasis online virtual
3. Menggambarkan
kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual
4. Menjelaskan
contoh penerapan media pembelajaran berbasis online virtual
5. Menjelaskan
kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis online virtual
6. Menjelaskan
strategi untuk menerapkan pembelajaran berbasis online virtual
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis
Online Virtual
Virtual
learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya yang
berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999). Karakteristik
dari pembelajaran jarak jauh adalah adanya keterpisahan, baik keterpisahan
secara fisik, psikologis maupun komunikasi, antara pengajar dan peserta
belajarnya, sebagaimana yang dikemukakan Moore (1983). Penerapan virtual
learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara peserta
didik dan pengajar melalui media komputer.
Peserta didik dapat memperoleh bahan belajar yang sudah dirancang dalam
paket-paket pembelajaran yang tersedia dalam situs Internet. Dengan menerapkan
virtual learning, peserta didik dapat mempelajari bahan belajar sendiri atau
jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi
oleh komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer-based
learning/CAL) atau interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau
tutor secara synchronous (dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous (dalam
titik waktu yang berbeda), atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti
dengan peserta didik lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya. Penilaian juga
dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan terbuka. Melalui penerapan sistem penilaian terbuka, peserta
didik dapat mengikuti penilaian kapan saja peserta didik siap untuk dinilai.
Definisi Media Pembelajaran
Berbasis Online Virtual
Media
pembelajaran berbasis online virtual adalah salah satu alat yang didesain untuk mengevisiensikan dan
mengefektifikan metode pembelajaran dengan menggunakan internet. Jarak dan
waktu tidak lagi menjadi masalah dalam proses pembelajaran.
Secara
filosofis, dapat dijelaskan:
1. Virtual
learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,pendidikan, pelatihan
secara online;
2. Virtual
learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar
secara konvensional, sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan
globalisasi;
3. Virtual
learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas,
tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan
pengembangan teknologi pendidikan;
Sajap
Maswan memaknai pembelajaran virtual (virtual learning) dengan pembe-lajaran
maya. Maswan mengemukakan bahwa terdapat berbagai pengertian tentang
pembelajaran maya dan berubah-ubah mengikuti perspektif dimana pembelajaran
maya tersebut dilaksanakan. Pembelajaran maya menurut beliau sering juga
dikait-kan dengan istilah-istilah dan konsep-konsep lain seperti
e-pembelajaran, pembela-jaran secara talian (online learning), pembelajaran
jarak jauh, pembelajaran berbasis web dan sebagainya.
Media
pembelajaran online virtual merupakan
pengembangan dari pembelajaran berbasis komputer dan sekolah virtual, yakni
pembelajaran melalui media komputer berupa program pembelajaran yang menyajikan
materi-materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah.
Program pembelajaran ini dapat meliputi aspek penyajian materi pelajaran,
praktik dan latihan, tutorial, simulasi, dan permainan, yang dapat dipelajari
oleh peserta didik kapan dan dimana saja tanpa menggunakan jaringan internet. Konsep
virtual learning dikembangkan bukan untuk menggantikan pembelajaran tatap muka.
Penggabungan pembelajaran tatap muka dengan konsep virtual learning akan
memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran, di samping
peningkatan efektivitas dan efisiensi pendidikan. Media pembelajaran online
virtual dikembangkan untuk menunjang pembelajaran tatap muka. Media ini dapat
diterapkan sebagai salah satu sarana yang menunjang proses belajar dalam
pendidikan jarak jauh atau digabungkan dengan pembelajaran langsung (tatap muka
di kelas).
Karakteristik
utama dari media pembelajaran online
virtual yakni media berupa kelas maya dan bersifat fleksibel dengan
memanfaatkan multimedia interaktif online dan sistem respon dilakukan secara
otomatis. Sehingga dengan adanya media pembelajaran berbasis online virtual
ini, peserta didik mampu belajar tanpa harus bertatap muka, melainkan dengan
memanfaatkan teknologi yang ada mereka diberi kebebasan untuk mempelajari
materi yang ingin dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran dilakukan dengan lebih
fleksibel.
Penggunaan
media pembelajaran berbasis online virtual dalam proses pembelajaran jarak jauh
di era teknologi saat ini dirasakan lebih memberikan kemudahan belajar bagi
peserta didik dan mempengaruhi sisi efisiensi dan penyelenggaraan pembelajaran
jarak jauh serta berpengaruh dalam mentransformasikan bentuk pembelajaran jarak
jauh menjadi bentuk budaya pembelajaran yang baru bagi pengelola, tenaga
pengajar maupun peserta didik.
2.2 Ciri dan Jenis Media
Pembelajaran Berbasis Online Virtual
A.
Ciri-ciri dari media pembelajaran berbasis online virtual sebagai berikut:
1. Sebagai
alat penghubung keterpisahan antara pendidik dan peserta didik
Penghambat pembelajaran yang bisa menjadi pemicu
atau alasan dalam menerapkan pembelajaran berbasis media online virtual adalah
keterpisahan antara peserta didik dan pendidik. Adanya keterpisahan ruang
maupun waktu menjadi kendala sehingga dunia maya dapat dijadikan sebagai sarana
pembelajaran. Efesiensi yang disediakan juga memberikan banyak kemudahan dalam
mengatasi masalah yang demikian.
2. Sistem
belajar terbuka (akses yang terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar
serta alur proses belajar)
Media online virtual menyediakan layanan
belajar semakin lama semakin menjamur di situs-situs mesin pencarian. Semuanya
saling bersaing memberikan ketermudahan bagi penikmat situs tersebut. Ada yang
unggul dalam hal informasi, ada yang unggul dalam hal kemudahan akses, ada yang
unggul dalam hal fitur-fitur pembelajaran lainnya, dan masih banyak lagi. Hal
ini memungkinkan adanya peluang untuk menerapkan sistem belajar terbuka.
3. Berbasis
jaringan
Menyinggung tentang Online pasti akan
berhubungan dengan jaringan. Media yang diakses menggunakan jaringan internet
disebut sebagai media online, sehingga media online virtual pastilah berbasis
jaringan karena berhubungan dengan dunia maya.
B.
Jenis media pembelajaran berbasis online virtual
Media pembelajaran berbasis online
virtual yang digunakan dalam pembelajaran virtual learning memiliki tiga jenis berdasarkan
pada manfaatnya bagi siswa untuk mempelajari bahan belajarnya sendiri, yaitu :
1. Belajar
berbantuan komputer
Berbantu
komputer disini maksudnya media tersebut membutuhkan perangkat komputer sebagai
sumber belajar siswa, misalkan :
a. Prezi
b. SlideSnack
Slidesnack adalah
pilihan yang relatif baru dan dasar untuk membuat slideshow dan slidecasts
(presentasi + voice). Mulailah dengan meng-upload dokumen Anda (Powerpoint,
Keynote, Word) sebagai PDF, kemudian merancang sebuah slideshow dari template
yang tersedia. Anda juga dapat merekam komentar untuk sulih suara. Slidecasts
kemudian dapat didownload sebagai video dan diunggah ke YouTube, Vimeo atau
layanan video sharing lainnya. Adapun sharing, presentasi Anda dapat tertanam
di blog atau website untuk seluruh dunia untuk melihat.
c. Wevideo
2. Belajar
berbantuan pengajar
Artinya dalam pembelajaran tersebut
memerlukan seorang tentor atau guru dalam membimbing dan menunjang media online
virtual. Seolah-olah menggambarkan suasana kelas yang nyata dengan arahan dari
seorang tentor atau guru, sistem pembelajarannya juga hampir sama seperti di
kelas. Tentor memberikan materi, memberikan tugas, melakukan penilaian dengan
menggunakan penilaian terbuka, dan masih banyak lagi. Misalnya saja Schoology, yang
merupakan jejaring sosial berbasis web khusus untuk K-12 (sekolah dan lembaga
pendidikan tinggi) yang difokuskan pada kerjasama, untuk memungkinkan pengguna
membuat, mengelola, dan saling berinteraksi serta berbagi konten
akademis. E-learning ini juga memberikan akses pada guru dan
siswa untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar
yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada orang
tua untuk memantau perkembangan belajar siswa di sekolah.
3. Belajar
berbantuan sumber
Media online virtual yang tujuannya
tidak lebih dari memberikan manfaat berupa sumber informasi yang di butuhkan
oleh pengguna, baik itu kegunaanya dalam hal belajar maupun dalam hal yang
lain. Informasi yang diberikan dapat memberikan kecukupan pengetahuan bagi
pencari informasi, baik berupa gambar, teks, maupun video. Contoh dari media
online virtual berbantuan sumber adalah :
1. Kompas.com
Adalah
sebuah portal web yang berisi berita dan
artikel daring di Indonesia.
Kompas.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda
dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Kompas.com hanya mempunyai
edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu,
Kompas.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking
news). Sejak tahun 1995, Kompas.com menjadi bagian dari Kompas Gramedia.
2. Brainly
Brainly
atau sebuah website yang memungkinkan penggunanya menanyakan dan menjawab
pertanyaan terkait pelajaran di sekolah secara terbuka ke pengguna lain.
Penggunaan layanan ini cukup mudah. Setelah mendaftar, Anda bisa langsung mengajukan
dan/atau menjawab pertanyaan. Brainly menyediakan tiga kategori tingkat pendidikan,
yaitu SD, SMP, dan SMA. Jumlah pilihan mata pelajaran yang disediakan Brainly
juga cukup lengkap, mulai dari matematika hingga bahasa asing dan bahkan seni.
2.3 Kondisi untuk Menerapkan Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
Dengan
memperhatikan kelebihan dan keterbatasan dari penerapan media online virtual dalam pembelajaran,
dapat diketahui bahwa keberhasilan pengintegrasian media pembelajaran berbasis online virtual ke dalam pembelajaran tatap muka sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Agar
pengintegrasian pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) ke dalam pembelajaran tatap muka berlangsung efektif, diperlukan
kondisi-kondisi sebagai berikut.
1.
Perubahan
Paradigma Belajar
Pembelajaran
berbasis ICT akan berhasil apabila paradigma yang berorientasi pada guru diubah
menjadi paradigma yang berorientasi pada siswa. Dengan menerapkan ICT dalam
pembelajaran, guru yang semula mengambil peran seutuhnya di kelas menjadi
pendamping siswa di kelas. Dalam pembelajaran tatap muka, biasanya guru
menyajikan semua materi pelajaran kepada siswa. Dengan menerapkan paradigma
yang berpusat pada siswa, pembelajaran tidak lagi tergantung pada guru tetapi
siswa memiliki tanggung jawab terhadap proses belajarnya. Siswa belajar secara
mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Guru bukan
lagi satu-satunya sumber informasi.
Dalam
pembelajaran yang menerapakan ICT, guru dituntut untuk berperan sebagai
fasilitator yang membantu siswa. Dengan melakukan virtual learning siswa
memiliki akses informasi secara luas dengan memanfaatkan world wide web
(www) maupun aplikasi edmodo. Siswa dapat memperoleh apapun yang
diinginkan, di mana pun diinginkannya, dan kapan pun menginginkannya. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa memiliki sumber belajar yang tidak terbatas untuk
melakukan proses belajar. Perubahan paradigma yang terjadi dengan penggunaan
ICT dalam pembelajaran adalah perubahan dari penyajian pembelajaran dan mata
pelajaran, belajar pasif, serta persaingan atau kompetisi menuju pada
penciptaan lingkungan belajar, belajar aktif, dan kerjasama.
2.
Perubahan Sistem Operasional Kerja dan
Struktur Organisasi
Dalam sistem
pembelajaran tatap muka, segala kegiatan mulai dari merancang, melaksanakan,
dan mengevaluai proses belajar siswa dilakukan oleh seorang guru. Hal ini tidak
berlaku dalam pembelajaran menggunakan media berbasis online virtual. Dalam penerapan
media berbasis online virtual, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran dilakukan oleh orang yang berbeda-beda. Ahli materi akan
menentukan materi yang perlu disajikan dalam bentuk online. Perancang
pembelajaran akan merancang penyajian materi dan ahli teknisi akan
mengembangkan materi dalam bentuk online. Guru akan berhadapan dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran secara online. Karena guru tidak terlalu banyak
terlibat dalam pengembangan bahan belajar, waktu yang dimiliki guru digunakan
untuk berinteraksi dengan siswa yang belajar secara individual.
Dalam
penerapannya, siswa dituntut untuk belajar mandiri. Untuk membantu siswa
berhasil dalam belajar mandiri, lembaga penyelenggara pendidikan hendaknya
menyediakan layanan siswa. Layanan tersebut disediakan untuk mendukung
keberhasilan belajar siswa seperti penyediaan katalog, jadwal, registrasi, toko
buku, pengumuman nilai, transkrip nilai, bimbingan konseling, tutorial,
laboratorium, perpustakaan, dan lain sebagainya. Layanan ini disediakan oleh
media berbasis online virtual melalui beberapa bentuk, misalnya saja Edmodo.
Dengan adanya
penggunaan sumber daya internal dan eksternal, diperlukan adanya prosedur
administrasi yang baru atau bahkan perlu dikembangkan struktur organisasi yang
baru. Terdapat lima faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
program belajar jarak jauh melalui online. Kelima faktor tersebut adalah visi
dan perencanaan, kurikulum, pelatihan dan dukungan staf, layanan siswa,
pelatihan dan dukungan siswa, serta hak cipta dan kepemilikan intelektual.
3.
Melek
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keberhasilan
penerapan media berbasis online virtual dalam pembelajaran sangat tergantung
pada disiplin diri dan tanggung jawab siswa terhadap proses belajarnya. Untuk
itu, siswa diharapkan memiliki keterampilan kognitif tinggi seperti negosiasi
makna, belajar sepanjang hayat, analisis refleksi, dan meta kognisi. Di samping
itu, siswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan dasar, seperti penggunaan
teknologi komputer, keterampilan sosial online, etika online, navigasi web, dan
penelusuran web. Keterampilan tersebut dinamakan networked information and
communication literacy skills (NICLS). NICLS merupakan keterampilan yang
dibutuhkan oleh siswa agar berhasil dalam belajar dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. NICLS terdiri atas keterampilan komunikasi dengan
menggunakan komputer dan keterampilan informasi. Keterampilan CMC berkaitan
dengan interaksi siswa dengan masyarakat belajar. Sementara itu, keterampilan
informasi berkaitan dengan masalah kecemasan informasi dan beban kerja yang
berlebih, serta akses terhadap sumber belajar. Terdapat tiga fakot utama yang
perlu dikuasai siswa berkenaan dengan penguasaan NICLS. Ketiga faktor tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Kolaborasi dan kerja sama secara online
Dalam
hal ini siswa dituntut untuk menyadari faktor sosial yang terlibat dalam
penggunaan teknologi CMC seperti
penyingkapan diri dan etika online.
2. Mencari
dan menemukan kembali informasi
Keterampilan
ini berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengeksplorasi dan menemukan
informasi yang tersedia dalam internet. Dengan banyaknya informasi yang
tersedia dalam internet, siswa harus dapat mencari dan menemukan kembali
informasi dari sumber-sumber online dengan
menggunakan mesin-mesin pencari informasi di internet.
3. Menilai
sumber informasi dalam Internet
Keterampilan
ini berkaitan dengan kemampuan siswa mengevaluasi secara kritis sumber
informasi dan mengaitkan informasi yang dipilih dengan pengetahuan yang telah
dimiliki.
Untuk membantu siswa berhasil dalam virtual learning menggunakan media berbasis
online virtual, di samping menguasai disiplin ilmu (materi
pelajaran) dan keterampilan-keterampilan teknik, guru atau tutor juga dituntut
untuk menguasai keterampilan ICT untuk mengelola dan memfasilitasi virtual learning. Terdapat
empat peran utama tutor online yaitu Pedagogical/Intellectual,Social,Managerial/Organizational,
and Technical Roles.
1. Pedagogical/intellectual
roles
Dalam menjalankan peran
ini, guru dituntut untuk mampu mendorong siswa terlibat aktif dalam kegiatan
diskusi tentang konsep dan prinsip serta keterampilan yang harus dikuasai.
Dalam melaksanakan peran ini, guru hendaknya terampil dalam membuka diskusi,
memfokuskan siswa pada materi dan topik yang didiskusikan, mengintervensi
diskusi untuk mendorong pembicaraan yang menarik dan produktif, membantu dan
memelihara keterlibatan siswa dalam diskusi, serta merangkum hasil diskusi.
2. Social
roles
Peran ini menuntut guru
untuk mengembangkan lingkungan belajar yang bersahabat dan menyenangkan
sehingga siswa merasa yakin bahwa mereka dapat menguasai pesan pembelajaran
yang diharapkan.
3. Managerial/organizational
roles
Peran ini menuntut guru
untuk mampu menata tujuan belajar, merancang kegiatan belajar, menyusun jadwal
kegiatan belajar dan tugas-tugas, serta menjelaskan aturan-aturan prosedural
dan norma-norma pembuatan keputusan.
4. Technical
roles
Dalam menjalankan peran
ini, guru dituntut untuk mengenal, nyaman, dan menguasai sistem dan perangkat
lunak yang membentuk lingkungan belajar online.
2.4 Contoh Penerapan Media Pembelajaran
Berbasis Online Virtual
Dengan menerapkan media pembelajaran
berbasis online virtual, siswa dapat mempelajari bahan belajar sendiri atau
jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi
oleh komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer based
learning/CAL) atau interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau
tutor secara synchronous (dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous ,
(dalam titik waktu yang berbeda) atau belajar berbantuan sumber belajar lain
seperti dengan siswa lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya. Penilaian
juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan terbuka, dalam arti
siswa dapat mengikuti penilaian kapan saja siswa siap untuk dinilai.
Pemilihan
media dalam pembelajaran berbasis online virtual harus bersifat logis dan
edukatif. Logis dalam biaya, infrastruktur, kebutuhan siswa dan lain-lain,
selain itu media harus edukatif sehingga dapat terselesaikannya proses
pembelajaran yang efektif yang menunjukkan adanya perubahan perilaku sebagai
hasil dari pembelajaran.
Contoh
penerapan media pembelajaran online virtual yaitu:
1.
Penggunaan
Aplikasi e-Learning MOODLE
Gambar
1.1 Tampilan Depan aplikasi Moodle
Moodle
adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah
media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk
masuk kedalam “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran.
Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal
elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular
Object Oriented Dynamic Learning Environment.
Moodle
merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat
di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi
secara GNU (General Public License). Aplikasi Moodle dikembangkan pertama kali
oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini
Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara Open Source.
Apa
saja yang dibutuhkan agar aplikasi Moodle dapat berjalan dengan baik?
-
Apache Web Server
-
PHP
-
Database MySQL atau PostgreSQL
Dengan
menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning
(pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak
Jauh). Dengan konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan
waktu. Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana
saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana
saja.
Bahkan
proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Seorang
dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat
mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara
online sehingga tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat.
Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat
perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.
Berbagai
bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai
sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan
yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang
berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam
format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
Bentuk dari Moodle salah satunya
Gnomio. Gnomio menggunakan moodle sebagai
pembangun situs yang berbasis LMS (Learning Management System). Gnomio
menyediakan ruang bagi para guru dan pengajar yang ingin mengembangkan sistem
pembelajaran kelas online. Pengguna cukup melakukan proses pendaftaran dan
dalam beberapa menit moodle siap digunakan.
Sebelum
memulai tahapan pembuatan media pembelajaran online virtual, berikut ini adalah
kegiatan yang dapat dilakukan oleh Guru nantinya dalam ruang belajar online.
· Membuat soal
· Mengecek soal
· Menguji soal
· Memasukkan peserta tes
· Melihat hasil
· Membuat laporan
2.
Pembelajaran
Online Menggunakan EDMODO
Gambar
1.2 Tampilan Depan Aplikasi Edmodo
Edmodo
adalah jejaring media sosial microblogging yang dapat digunakan sebagai salah
satu pilihan pembelajaran berbasis online. Disamping dapat melibatkan guru dan
siswa, medsos yang didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara ini dapat juga
melibatkan orangtua siswa untuk saling berkomunikasi. Sekarang Edmodo sudah
berkembang pesat dan memiliki sekitar 7 juta akun.
Edmodo
memfasilitasi e-learning sehingga pembelajaran dapat dilakukan di berbagai
tempat. Edmodo juga membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan
memberikan materi pembelajaran secara online dengan meng-upload materi belajar.
Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya berikut
menilainya.
Tidak
hanya dapat dioperasikan melalui komputer/laptop yang terhubung internet,
Edmodo juga dapat dioperasikan di piranti hp pintar Anda (smartphone) apalagi
yang berbasis Android. Anda tingal memilih menggunakan tipe mobile ataupun web,
demikian juga bila tidak mau menginstal piranti lunaknya Anda dapat membuka
langsung di www.edmodo.com. Kelebihan bila menggunakan hp pintar tentu Anda
lebih mobile dan dapat mengontrol lalu lintas di Edmodo kapan dan dimana saja.
Siswa
juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo semudah update
status pada Facebook. Lebih tepatnya lagi, Edmodo disebut juga “Facebook Guru
dan Siswa” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Beberapa
hal yang dapat dilakukan melalui Edmodo misalnya :
Berkomunikasi, tidak hanya dengan siswa dan
orangtua melainkan dengan sesama guru di berbagai belahan dunia.
· Berdiskusi
· Sharing
bahan ajar
· Memberikan
tugas
· Mengumpulkan
tugas
· Melakukan
penilaian
· Dll
3. Pembelajaran Menggunakan Media
Online Dokeos
Gambar
1.3 Tampilan Depan aplikasi Dokeos
Dokeos
adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Ia merupakan free software
yang direlease oleh GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia
internasional. Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai
konten dari sistem managemen untuk pendidikan. Contohnya meliputi distribusi
bahan pelajaran, kalender, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio
maupun video, administrasi test, dan menyimpan catatan. Pada tahun 2004 dokeos
sudah ditranslate ke dalam 31 bahasa dan digunakan oleh lebih dari ratusan
organisasi. Tujuan utama dari dokeos adalah menjadi sistem yang userfriendly
dan flexibel serta mudah dipakai. Selain itu juga menjadi tool yang bagus untuk
pembelajaran sehingga user puas terhadap aplikasi ini. Dokeos ditulis dalam
bahasa PHP dan menggunakan database MySQL. Versinya yang stabil adalah Dokeos
1.6.5. Saat ini para developer sedang merelease versi 2.0. Komunitas untuk
mereleasenya sangat terbuka. Untuk situs resminya adalah Dokeos.com. Ruang
lingkup dari Dokeos ini lebih dikhususkan bagi kalangan akademik, karena
software ini lebih diperuntukkan untuk kegiatan akademik. Namun secara garis
besar juga banyak digunakan oleh perusahaan serta administrasi federal.
Pengembangan
Dokeos adalah sebuah project Internasional untuk beberapa universitas, sekolah
dan organisasi lain dan perorangan bisa berkontribusi. Metodology pengembangan
dokeos mengambil elemen dari ekstreme programming, usability teori dan
metodologi pengembangan kolaborasi open source, seperti ide pada cathedrak dan
bazaar. Secara spesifik dokeos sangat terbuka. Ada forum yang digunakan oleh
para pengguna dokeos di seluruh dunia untk saling berdiskusi dan memberi feed
back. Agenda dan waktu para developer juga terpublish, dan roadmapnya juga bisa
diketahui publik. Usser dapar menayakan tentang fitur atau bugs pada form
tersebut. Semua desain dan dokumentasi dari developer tersedia dan bisa diakses
oleh publik. Setiap orang bisa mendaftar dan dapat berkontribusi. Dokeos ini
juga software e-learning yang banyak digunakan selain moodle, karena dokeos ini
berbasis SCORM yang banyak digunakan oleh perusahaan multinasional,
administrasi federan dan beberapa universitas di amerika.
Namun
untuk kelengkapan kegiatan e-learning masih jauh jika dibandingkan dengan
moodle yang memiliki fitur-fitur yang lengkap serta dapat diintegrasikan dengan
sistem database lainnya seperti sistem akademik universitas. Namun fitur SCORM
pada dokeos lebih mumpuni daripada moodle, karena basis e-learning dari dokeos
ini adalah SCORM. SCORM adalah singkatan dari Shareable Content Object
Reference Model dan SCORM ini adalah aplikasi standar dari sistem pembelajaran
online.
Beberapa
fitur yang ditawarkan di Dokeos adalah :
1. SCORM
2. Rapid learning
3. Sistem pembelajaran dengan menggunakan
templates
4. Web conferencing (tersedia dalam versi
Pro dan Medical)
5. Surveys
6. Gradebook
7. Reservations
Disertai
dengan beberapa tool-tools yang siap digunakan, yaitu:
1. Daftar
Mata Kuliah Ku
a. Bua
situs mata kuliah: membuat situs baru untuk mata kuliah
b. Urutkan
mata kuliah-ku: mengurutkan mata kuliah yang ada
2. Agenda/kalender:
berfungsi untuk mencatat agenada maupun kegiatan penting.
3. Social
a. Group:
mengelompokkan beberapa user menjadi satu (untuk tugas spesifik)
b. Modul
untuk chat: diskusi instant
c. Forum:
diskusi asynchronous
4. Pengumuman:
info penting yang juga mencakup fungsionalitas mail service
5. Deskripsi
arahan: penjelasan objektif, metodologi, materi kursus, metode taksiran untuk
user
6. Dokumen:
manajemen file untuk menyimpan berbagai dokumen
7. Learning
path: menetapkan bagaimana user melakukan browsing. menjelaskan kepada
user-user langkah mana yang harus diambil. menunjukkan user menuju kursus e-learning yang kita tawarkan. misal :
pretest, view document 1, post test, visit site,.. Dengan tool ini kita juga
dapat mengatur prasyarat. misalnya: situs tidak dapat dikunjungi sebelum test
diselesaikan. learning path adalah SCORM compatible dan dapat mengimpor serta
ekspor SCORM packages
8. Link:
link ke situs lain
9. Drop
box: user dapat mengumpulkan tugas ke gurunya (sebagai pengganti mengisi
mailbox gurunya dengan mail yang memiliki attachment sangat besar).
10. Publikasi:
user dapat membagi (share) tugas mereka dengan user yang lain
11. Tracking:
informasi tentang siapa yang telah mengerjakan, kapan, dan masih banyak lagi.
12. Forum
: diskusi asynchronous
13. Administrasi
Platform
a. User: pengelolaan semua user baik meliputi daftar
user dan tambah user
b. Mata
kuliah: pengelolaan data tentang mata kuliah
c. Platform:
pengaturan segala hal
d. Catalogue
e. Dokeos
Community
f. Konfigur
layanan tersebut
14. Semua
tool yang berbeda ini dapat dikombinasikan:
a. Tiap
grup dapat memiliki ruang dokumen pribadi
b. Tiap
grup dapat memiliki forum pribadi
c. Guru
dapat memosting item agenda atau pengumuman untuk satu atau lebih grup atau
user untuk seluruh siswa
d. Resources
(dokumen, link, message forum) dapat dikombinasikan dengan resource yang akan
bertugas me-link-kan: kita menambahkan attachment ke resource kursus lain dalam
message forum, pengumuman, dan agenda dll.
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran
Online Virtual
Penerapan media berbasis online virtual dalam
pembelajaran memberikan sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas
pembelajaran. Simonson, dkk. (2003) mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan
media online virtual dalam pembelajaran sebagai berikut.
1. Apabila
akses terhadap Internet bukan merupakan masalah, siswa dapat belajar di mana
saja sesuai dengan kecepatan belajar dan kondisi yang dimiliki karena mata
pelajaran akan selalu tersedia dalam jaringan komputer dan Internet. Selain
itu, dengan memafaatkan TIK, siswa memiliki akses yang luas terhadap berbagai
sumber belajar yang tersedia.
2. Belajar
dengan memanfaatkan TIK memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
dengan siswa lainnya, dengan tutor, dan atau dengan masyarakat belajar dan
sumber belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa virtual learning memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai interaksi dan berkolaborasi
dengan sumber belajar lainnya.
3. Dengan
memanfaatkan Internet sebagai sumber belajar, siswa dapat menggunakan cara yang
seragam dan sesuai untuk mengakses sumber yang sangat banyak di Internet. Di
samping siswa menguasai informasi yang disajikan dalam berbagai sumber belajar
dalam Internet, siswa juga akan memiliki keterampilan dalam menggunakan
berbagai sumber belajar tersebut.
4. Materi
yang disajikan secara online virtual mudah untuk diperbaharui dan dimodifikasi.
Oleh karena itu, siswa akan selalu memperoleh informasi yang terkini.
5. Internet
mendorong belajar aktif dan memfasilitasi keterlibatan siswa secara intelektual
dengan materi pembelajaran.
6. Penggunaan
Asyncronuos Learning Networks menyediakan berbagai pengalaman belajar dan
mengakomodasi gaya belajar siswa yang berbeda.
7. Secara
ekonomis, siswa dapat tetap tinggal di rumah tanpa harus mengeluarkan biaya
untuk transportasi dan akomodasi. Selain itu, siswa juga dapat tetap melakukan
kegiatan sehari-hari, sambil menyelesaikan studinya sesuai dengan kecepatan
belajarnya dan waktu yang dimilikinya
Selain itu, pembelajaran dengan berbasis
online virtual akan mendorong tumbuhnya keterampilan belajar siswa (learning
how to learn), keterampilan bernalar (higher order thinking skills),
keterampilan berkomunikasi (lisan dan tertulis), kemampuan menemukan beragam
sumber belajar, meningkatkan keaktifan siswa, serta meningkatkan keterampilan
sosial (Depdiknas, 2004). Anderson (2006) mengemukakan bahwa dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang
tersedia melaui Internet, keterampilan siswa dalam belajar sepanjang hayat akan
meningkat dan melalui diskusi online siswa akan menguasai keterampilan
komunikasi yang bertanggung jawab dan profesional. Sementara itu, hasil
penelitian yang dilakukan Jerram (2006) menunjukkan bahwa siswa yang pendiam di
kelas lebih sering merasa nyaman untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam
diskusi yang dilakukan secara online.
Di samping janji
positif yang ditawarkan, terdapat beberapa keterbatasan media pembelajaran
berbasis online virtual, di antaranya sebagai berikut.
1. Masalah
akses terhadap Internet, khususnya di daerah terpencil secara geografis dan
masyarakat dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah.
2. Sulit
membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan berhasil
dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,
kemampuan untkuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
3. Dalam
pembelajaran online, balikan mungkin disampaikan setelah lebih dari satu jam
atau bahkan berhari-hari.
4. Menuntut
adanya pelatihan dan bantuan teknis baik bagi guru maupun siswa serta dukungan
rancangan pembelajaran selama pengembangan konsep dan mata pelajaran yang akan
disajikan dalam bentuk online.
5. Tidak
ada mekanisme yang mengontrol kualitas untuk meyakinkan bahwa informasi yang
tersedia dalam Internet adalah akurat dan tanpa bias (Simonson, dkk., 2003).
6. Teknologi
informasi tidak dapat menggantikan kehadiran pendidik dalam interaksi
pembimbingan.
7. Penggunaan
media berbasis online virtual terlalu efektif untuk keterampilan produktif dan
pengembangan sikap.
2.6
Strategi
untuk Menerapkan Media Pembelajaran Online Virtual
Sedangkan
yang dimaksud dengan strategi pembelajaran menurut para ahli pendidikan yang
antara lain :
1. Kemp,
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
2. Kozma,
memberikan definisi bahwa startegi pembelajran diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dipilih, yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada
peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Gerlach
dan Ely, bahwa cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam ligkungan pembelajaran tertentu dengan melibatkan sifat, ruang lingkup,
dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik disebut strategi pembelajaran.
Ada beberapa cara untuk menerapkan media pembelajaran
online virtual diantaranya :
1.
Kelas
virtual harus dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan telah
tersedia dan mudah untuk diakses.
2.
Kelas
virtual harus dapat memberikan harapan menciptakan lingkungan kondusif untuk
belajar bagi pelajar, dengan cara merumuskan kompetansi yang akan dicapai
secara jelas dan spesifik, menyusun bahan ajar yang memfasilitasi terjadinya
interaksi komunikasi yang efektif.
3.
Kelas
virtual cepat menyatukan peserta pengajar dengan pihak pengajar untuk saling
bersikap terbuka dalam berbagai informasi dan
gagasan
4.
Kelas
Virtual mampu menyediakan untuk peecobaan dan penerapan. Sama halnya
pembelajaran konvensional dalam kelas virtual diberi kesempatan untuk melakukan
percobaan dan demonstrasi agar peserta didik dapan bertukar hasil karya,
pengalaman, dan informasi yang didapatkan.
5.
Kelas
Virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadapt kinerja dari peserta
didik. Dalam sistim evaluasinya harus mencakup evaluasi kemajuan belajar siswa
yang dapat dikerjakan secara online,
6.
Kelas
virtual harus daoat menjadi wahana kebebasan
belajar akademik bagi peserta belajar. Peserta belajar perlu memperoleh
kebebasan dalam melakukan percobaan, dalam membuat asumsi/pendapat dalam
melakukan interaksi lain dengan bebas dan tidak cemas.
7.
Kelas
Virtual yang efektif merupakan wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri dengan
cara yang tepat.
2.7
Perbedaan
media berbasis internet dengan media berbasis online virtual
Virtual sendiri memiliki arti “maya” dan
“seolah-olah” sehingga apabila di bandingkan dengan berbasis internet, maka
terletak pada kebermanfaatannya bagi siswa dan bentuk penerapannya sebagaimana
yang akan dirangkai oleh guru.
No
|
Berbasis Internet
|
Berbasis Online Virtual
|
1.
|
Apabila guru mengambil materi maupun
informasi yang ada pada internet sebagai
bahan untuk mengajarkannya kepada siswanya
|
Apabila guru mengajak siswa untuk belajar, berdiskusi, menilai, menguji
siswanya dalam sebuah lingkup media online ( berinteraksi dalam dunia
maya)
|
2.
|
Apabila guru meminta siswa untuk mencari informasi berupa materi pelajaran,
contoh kasus, mengamati video, dan lain-lain
|
Apabila guru meminta siswa untuk
membuat suatu informasi atau proyek berupa
membuat materi, membuat video, membuat presentasi, membuat sebuah berita
dari kasus sosial kemudian guru meminta siswa untuk mengunggahnya dalam
sebuah media sosial dan dapat diamati oleh guru.
|
3.
|
Apabila kebermanfaatan siswa dan guru
merasa bahwa dengan adanya media internet, segala aktivitas dapat dilakukan
dengan lebih efisien, misalkan mencari bahan ajar lewat internet, mengamati dalam
internet, sumber informasi sangat banyak dan beragam, dan masih banyak lagi.
|
Apabila kebermanfaatan siswa dan guru
merasa bahwa dengan adanya media online virtual tersebut mereka tidak hanya
merasa bahwa mereka mendapatkan banyak informasi, namun mereka juga bergerak
langsung dalam pembuatannya, mereka tidak hanya aktif dalam menikmati media
yang ada namun mereka aktif dalam berkontribusi dengan media yang telah
disediakan dalam dunia maya
|
4.
|
Kasus berbasis tutor/ guru :
(Edmodo) guru meminta siswa untuk
membuat akun kelas sebagai tempat untuk berbagi informasi, mengirim tugas,
memberikan pengumuman, dan pengirim materi kepada siswa apabila terjadi
kendala atau dalam keadaan dimana guru tidak dapat bertemu langsung dengan
siswa
|
Kasus berbasis tutor/ guru: guru
(Edmodo) guru meminta siswa untuk
membuat akun kelas untuk siswa berinteraksi dan guru secara tidak langsung dapat memantau
aktifitas kelas siswanya, memberikan penilaian, memberikan kuis, juga
mengajar dalam media tersebut.
|
5.
|
Kasus berbasis komputer : (Powtoon)
guru meminta siswa membuat media powtoon sebagai penunjang tambahan
materi ketika siswa diminta
mempresentasikan suatu materi, penilaian bergantung bagaimana siswa
presentasi sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami orang lain
|
Kasus berbasis komputer :
(Powtoon) guru meminta siswa untuk
membuat media powtoon agar siswa bisa membuat sebuah bahan presentasi selain
PPT, siswa mampu mengaplikasikan.
Penilaian bergantung bagaimana siswa
menghasilkan powtoon dengan animasi yang baik, materi yang dicangkup, dan
atribut lainnya yang dibuat semenarik mungkin.
|
6.
|
Kasus berbasis sumber :
(liputan6.com) guru meminta siswa
menganalisis kasus-kasus tentang bencana alam yang terjadi baru-baru ini,
siswa menggunakan liputan6.com sebagai salah satu media untuk mendapatkan
informasi tersebut.
|
Kasus berbasis sumber :
(liputan6.com) guru meminta siswa
untuk mengamati lingkungan sekitar berkaitan dengan bencana apa yang sedang
terjadi. Kemudian siswa diminta untuk membuat laporan dalam bentuk
berita(format berita umum) dan meminta mereka mengirimkannya kepada email
khusus liputan6.com sebagai bentuk apresiasi
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perkembangan dan
kemajuan teknologi dalam bidang informasi mendorong munculnya berbagai perubahan
di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Untuk mengikuti perubahan
yang ada, pembelajaran hendaknya dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan yang
ada. Salah satu penerapan dalam pembelajaran yakni penggunaan media
pembelajaran berbasis online virtual, dimana pembelajaran dilakukan dengan
lebih mudah karena adanya kemajuan teknologi dan informasi.
Media pembelajaran
berbasis online virtual merupakan suatu alat yang digunakan dalam pembelajaran,
dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah meskipun keterpisahan jarak
antara pendidik dan peserta didik yang jauh. Dengan adanya media ini, siswa
diberikan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang menunjang proses
pembelajaran. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan media pembelajaran
berbasis online virtual ini memiliki keterbatasan dimana sulit membuat siswa
untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar
apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, kemampuan untuk
belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Untuk itu dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online
virtual ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
3.2 Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya untuk pengembangan
online virtual lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang semoga
bermanfaat, yakni:
1. Dalam
pemgembangan media pembelajaran online virtual hendaknya dilakukan evaluasi
baik dari segi materi maupun media.
2. Untuk
mengoptimalkan media pembelajaran ini, kita perlu memperbaiki dan meningkatkan
fasilitas yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,
Oemar. 1993. Sistem Pembelajaran Jarak
Jauh. Bandung: Trigenda Karya
Munawaroh,
Isniatun. 2005. Majalah Ilimah
Pembelajaran.(2) Vol 1. Hal 171-180
Http://guraru.org/guru-berbagi/virtual-learning-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-untuk-meningkatkan-kualitas-pembelajran/.
Diakses pada tanggal 8 April 2017
https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning.
Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Moodle.
Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://www.nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-fitur-edmodo/.
Diakses pada tanggal 8 April 2018
http://ekateddytkj2.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-schoology.html.
Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://duolingo.id.uptodown.com/android.
Diakses pada tanggal 8 April 2018
Tidak ada komentar: