Media Berbasis Virtual Learning

April 17, 2018

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology, ICT) demikian pesat. Kemajuan ini tentu saja berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan.  Sejalan dengan itu, otonomi pendidikan dan globalisasi pendidikan yang menekankan pada persaingan dan kualitas mulai berlangsung.  Keberhasilan pelaksanaan otonomi dan globalisasi pendidikan hanya mungkin dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi  informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan. Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Kualitas pendidikan menggambarkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran.  Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menawarkan berbagai kemungkinan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.  TIK dapat dimanfaatkan  untuk peningkatan dan pengembangan kemampuan profesional dosen/guru, sebagai sumber belajar dalam pembelajaran, sebagai alat bantu interaksi pembelajaran, dan sebagai wadah pembelajaran (Depdiknas, 2004). TIK dapat mempermudah serta membantu siswa dan guru dalam pembelajaran.  TIK dapat digunakan untuk berbagai kepentingan: mulai dari secara pasif untuk kepentingan presentasi, mencari informasi, berinteraksi dan berkomunikasi, sampai kepada yang paling aktif, untuk menghasilkan suatu produk. Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah penerapan  media pembelajaran berbasis online virtual.


I.2 Rumusan Masalah
1.     Bagaimana penjelasan mengenai media pembelajaran berbasis online virtual?
2.     Apa saja jenis media pembelajaran berbasis online virtual?
3.     Bagaimana kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual?
4.     Bagaimana  contoh penerapan media pembelajaran berbasis online virtual dalam?
5.     Apa saja kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis online virtual?
6.     Bagaimana strategi untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual?

1.3  Tujuan Penulisan Makalah
1.     Menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis online virtual
2.     Menjelaskan jenis media pembelajaran berbasis online virtual
3.     Menggambarkan kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual
4.     Menjelaskan contoh penerapan media pembelajaran berbasis online virtual
5.     Menjelaskan kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis online virtual
6.     Menjelaskan strategi untuk menerapkan pembelajaran berbasis online virtual


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999). Karakteristik dari pembelajaran jarak jauh adalah adanya keterpisahan, baik keterpisahan secara fisik, psikologis maupun komunikasi, antara pengajar dan peserta belajarnya, sebagaimana yang dikemukakan Moore (1983). Penerapan virtual learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara peserta didik dan pengajar melalui media komputer.  Peserta didik dapat memperoleh bahan belajar yang sudah dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang tersedia dalam situs Internet. Dengan menerapkan virtual learning, peserta didik dapat mempelajari bahan belajar sendiri atau jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer-based learning/CAL) atau interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau tutor secara synchronous (dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda), atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti dengan peserta didik lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya. Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan terbuka.  Melalui penerapan sistem penilaian terbuka, peserta didik dapat mengikuti penilaian kapan saja peserta didik siap untuk dinilai.
Definisi Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
Media pembelajaran berbasis online virtual adalah salah satu alat  yang didesain untuk mengevisiensikan dan mengefektifikan metode pembelajaran dengan menggunakan internet. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam proses pembelajaran.


Secara filosofis, dapat dijelaskan:
1.     Virtual learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,pendidikan, pelatihan secara  online;
2.     Virtual learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional, sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi;
3.     Virtual learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi pendidikan;
Sajap Maswan memaknai pembelajaran virtual (virtual learning) dengan pembe-lajaran maya. Maswan mengemukakan bahwa terdapat berbagai pengertian tentang pembelajaran maya dan berubah-ubah mengikuti perspektif dimana pembelajaran maya tersebut dilaksanakan. Pembelajaran maya menurut beliau sering juga dikait-kan dengan istilah-istilah dan konsep-konsep lain seperti e-pembelajaran, pembela-jaran secara talian (online learning), pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis web dan sebagainya.
Media  pembelajaran online virtual merupakan pengembangan dari pembelajaran berbasis komputer dan sekolah virtual, yakni pembelajaran melalui media komputer berupa program pembelajaran yang menyajikan materi-materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah. Program pembelajaran ini dapat meliputi aspek penyajian materi pelajaran, praktik dan latihan, tutorial, simulasi, dan permainan, yang dapat dipelajari oleh peserta didik kapan dan dimana saja tanpa menggunakan jaringan internet. Konsep virtual learning dikembangkan bukan untuk menggantikan pembelajaran tatap muka. Penggabungan pembelajaran tatap muka dengan konsep virtual learning akan memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran, di samping peningkatan efektivitas dan efisiensi pendidikan. Media pembelajaran online virtual dikembangkan untuk menunjang pembelajaran tatap muka. Media ini dapat diterapkan sebagai salah satu sarana yang menunjang proses belajar dalam pendidikan jarak jauh atau digabungkan dengan pembelajaran langsung (tatap muka di kelas).
Karakteristik utama dari  media pembelajaran online virtual yakni media berupa kelas maya dan bersifat fleksibel dengan memanfaatkan multimedia interaktif online dan sistem respon dilakukan secara otomatis. Sehingga dengan adanya media pembelajaran berbasis online virtual ini, peserta didik mampu belajar tanpa harus bertatap muka, melainkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada mereka diberi kebebasan untuk mempelajari materi yang ingin dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran dilakukan dengan lebih fleksibel.
Penggunaan media pembelajaran berbasis online virtual dalam proses pembelajaran jarak jauh di era teknologi saat ini dirasakan lebih memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik dan mempengaruhi sisi efisiensi dan penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh serta berpengaruh dalam mentransformasikan bentuk pembelajaran jarak jauh menjadi bentuk budaya pembelajaran yang baru bagi pengelola, tenaga pengajar maupun peserta didik.
2.2 Ciri dan Jenis Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
A. Ciri-ciri dari media pembelajaran berbasis online virtual sebagai berikut:
1.     Sebagai alat penghubung keterpisahan antara pendidik dan peserta didik
Penghambat pembelajaran yang bisa menjadi pemicu atau alasan dalam menerapkan pembelajaran berbasis media online virtual adalah keterpisahan antara peserta didik dan pendidik. Adanya keterpisahan ruang maupun waktu menjadi kendala sehingga dunia maya dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Efesiensi yang disediakan juga memberikan banyak kemudahan dalam mengatasi masalah yang demikian.
2.     Sistem belajar terbuka (akses yang terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar serta alur proses belajar)
Media online virtual menyediakan layanan belajar semakin lama semakin menjamur di situs-situs mesin pencarian. Semuanya saling bersaing memberikan ketermudahan bagi penikmat situs tersebut. Ada yang unggul dalam hal informasi, ada yang unggul dalam hal kemudahan akses, ada yang unggul dalam hal fitur-fitur pembelajaran lainnya, dan masih banyak lagi. Hal ini memungkinkan adanya peluang untuk menerapkan sistem belajar terbuka.
3.     Berbasis jaringan
Menyinggung tentang Online pasti akan berhubungan dengan jaringan. Media yang diakses menggunakan jaringan internet disebut sebagai media online, sehingga media online virtual pastilah berbasis jaringan karena berhubungan dengan dunia maya.
B. Jenis media pembelajaran berbasis online virtual
Media pembelajaran berbasis online virtual yang digunakan dalam pembelajaran virtual learning memiliki tiga jenis berdasarkan pada manfaatnya bagi siswa untuk mempelajari bahan belajarnya sendiri, yaitu :
1.     Belajar berbantuan komputer
Berbantu komputer disini maksudnya media tersebut membutuhkan perangkat komputer sebagai sumber belajar siswa, misalkan :
a.      Prezi

b.     SlideSnack
Slidesnack adalah pilihan yang relatif baru dan dasar untuk membuat slideshow dan slidecasts (presentasi + voice). Mulailah dengan meng-upload dokumen Anda (Powerpoint, Keynote, Word) sebagai PDF, kemudian merancang sebuah slideshow dari template yang tersedia. Anda juga dapat merekam komentar untuk sulih suara. Slidecasts kemudian dapat didownload sebagai video dan diunggah ke YouTube, Vimeo atau layanan video sharing lainnya. Adapun sharing, presentasi Anda dapat tertanam di blog atau website untuk seluruh dunia untuk melihat.
c.      Wevideo
2.     Belajar berbantuan pengajar
Artinya dalam pembelajaran tersebut memerlukan seorang tentor atau guru dalam membimbing dan menunjang media online virtual. Seolah-olah menggambarkan suasana kelas yang nyata dengan arahan dari seorang tentor atau guru, sistem pembelajarannya juga hampir sama seperti di kelas. Tentor memberikan materi, memberikan tugas, melakukan penilaian dengan menggunakan penilaian terbuka, dan masih banyak lagi. Misalnya saja Schoology, yang merupakan jejaring sosial berbasis web khusus untuk K-12 (sekolah dan lembaga pendidikan tinggi) yang difokuskan pada kerjasama, untuk memungkinkan pengguna membuat, mengelola, dan saling berinteraksi serta berbagi konten akademis. E-learning ini juga memberikan akses pada guru dan siswa untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada orang tua untuk memantau perkembangan belajar siswa di sekolah.
3.     Belajar berbantuan sumber
Media online virtual yang tujuannya tidak lebih dari memberikan manfaat berupa sumber informasi yang di butuhkan oleh pengguna, baik itu kegunaanya dalam hal belajar maupun dalam hal yang lain. Informasi yang diberikan dapat memberikan kecukupan pengetahuan bagi pencari informasi, baik berupa gambar, teks, maupun video. Contoh dari media online virtual berbantuan sumber adalah :
1.     Kompas.com
Adalah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel daring di Indonesia. Kompas.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Kompas.com hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, Kompas.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tahun 1995, Kompas.com menjadi bagian dari Kompas Gramedia.
2.     Brainly
Brainly atau sebuah website yang memungkinkan penggunanya menanyakan dan menjawab pertanyaan terkait pelajaran di sekolah secara terbuka ke pengguna lain. Penggunaan layanan ini cukup mudah. Setelah mendaftar, Anda bisa langsung mengajukan dan/atau menjawab pertanyaan. Brainly menyediakan tiga kategori tingkat pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA. Jumlah pilihan mata pelajaran yang disediakan Brainly juga cukup lengkap, mulai dari matematika hingga bahasa asing dan bahkan seni.
2.3 Kondisi untuk Menerapkan  Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
Dengan memperhatikan kelebihan dan keterbatasan dari penerapan media online virtual dalam pembelajaran, dapat diketahui bahwa keberhasilan pengintegrasian media pembelajaran berbasis online virtual ke dalam pembelajaran tatap muka sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Agar pengintegrasian pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) ke dalam pembelajaran tatap muka berlangsung efektif, diperlukan kondisi-kondisi sebagai berikut.
1.     Perubahan Paradigma Belajar
Pembelajaran berbasis ICT akan berhasil apabila paradigma yang berorientasi pada guru diubah menjadi paradigma yang berorientasi pada siswa. Dengan menerapkan ICT dalam pembelajaran, guru yang semula mengambil peran seutuhnya di kelas menjadi pendamping siswa di kelas. Dalam pembelajaran tatap muka, biasanya guru menyajikan semua materi pelajaran kepada siswa. Dengan menerapkan paradigma yang berpusat pada siswa, pembelajaran tidak lagi tergantung pada guru tetapi siswa memiliki tanggung jawab terhadap proses belajarnya. Siswa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi.
Dalam pembelajaran yang menerapakan ICT, guru dituntut untuk berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa. Dengan melakukan virtual learning siswa memiliki akses informasi secara luas dengan memanfaatkan world wide web (www) maupun aplikasi edmodo. Siswa dapat memperoleh apapun yang diinginkan, di mana pun diinginkannya, dan kapan pun menginginkannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki sumber belajar yang tidak terbatas untuk melakukan proses belajar. Perubahan paradigma yang terjadi dengan penggunaan ICT dalam pembelajaran adalah perubahan dari penyajian pembelajaran dan mata pelajaran, belajar pasif, serta persaingan atau kompetisi menuju pada penciptaan lingkungan belajar, belajar aktif, dan kerjasama.
2.     Perubahan Sistem Operasional Kerja dan Struktur Organisasi
Dalam sistem pembelajaran tatap muka, segala kegiatan mulai dari merancang, melaksanakan, dan mengevaluai proses belajar siswa dilakukan oleh seorang guru. Hal ini tidak berlaku dalam pembelajaran menggunakan media berbasis online virtual. Dalam penerapan media berbasis online virtual, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dilakukan oleh orang yang berbeda-beda. Ahli materi akan menentukan materi yang perlu disajikan dalam bentuk online. Perancang pembelajaran akan merancang penyajian materi dan ahli teknisi akan mengembangkan materi dalam bentuk online. Guru akan berhadapan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara online. Karena guru tidak terlalu banyak terlibat dalam pengembangan bahan belajar, waktu yang dimiliki guru digunakan untuk berinteraksi dengan siswa yang belajar secara individual.
Dalam penerapannya, siswa dituntut untuk belajar mandiri. Untuk membantu siswa berhasil dalam belajar mandiri, lembaga penyelenggara pendidikan hendaknya menyediakan layanan siswa. Layanan tersebut disediakan untuk mendukung keberhasilan belajar siswa seperti penyediaan katalog, jadwal, registrasi, toko buku, pengumuman nilai, transkrip nilai, bimbingan konseling, tutorial, laboratorium, perpustakaan, dan lain sebagainya. Layanan ini disediakan oleh media berbasis online virtual melalui beberapa bentuk, misalnya saja Edmodo.
Dengan adanya penggunaan sumber daya internal dan eksternal, diperlukan adanya prosedur administrasi yang baru atau bahkan perlu dikembangkan struktur organisasi yang baru. Terdapat lima faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang program belajar jarak jauh melalui online. Kelima faktor tersebut adalah visi dan perencanaan, kurikulum, pelatihan dan dukungan staf, layanan siswa, pelatihan dan dukungan siswa, serta hak cipta dan kepemilikan intelektual.
3.     Melek Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keberhasilan penerapan media berbasis online virtual dalam pembelajaran sangat tergantung pada disiplin diri dan tanggung jawab siswa terhadap proses belajarnya. Untuk itu, siswa diharapkan memiliki keterampilan kognitif tinggi seperti negosiasi makna, belajar sepanjang hayat, analisis refleksi, dan meta kognisi. Di samping itu, siswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan dasar, seperti penggunaan teknologi komputer, keterampilan sosial online, etika online, navigasi web, dan penelusuran web. Keterampilan tersebut dinamakan networked information and communication literacy skills (NICLS). NICLS merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa agar berhasil dalam belajar dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. NICLS terdiri atas keterampilan komunikasi dengan menggunakan komputer dan keterampilan informasi. Keterampilan CMC berkaitan dengan interaksi siswa dengan masyarakat belajar. Sementara itu, keterampilan informasi berkaitan dengan masalah kecemasan informasi dan beban kerja yang berlebih, serta akses terhadap sumber belajar. Terdapat tiga fakot utama yang perlu dikuasai siswa berkenaan dengan penguasaan NICLS. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.     Kolaborasi dan kerja sama secara online
Dalam hal ini siswa dituntut untuk menyadari faktor sosial yang terlibat dalam penggunaan teknologi CMC seperti penyingkapan diri dan etika online.
2.     Mencari dan menemukan kembali informasi
Keterampilan ini berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengeksplorasi dan menemukan informasi yang tersedia dalam internet. Dengan banyaknya informasi yang tersedia dalam internet, siswa harus dapat mencari dan menemukan kembali informasi dari sumber-sumber online dengan menggunakan mesin-mesin pencari informasi di internet.
3.     Menilai sumber informasi dalam Internet
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan siswa mengevaluasi secara kritis sumber informasi dan mengaitkan informasi yang dipilih dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Untuk membantu siswa berhasil dalam virtual learning menggunakan media berbasis online virtual, di samping menguasai disiplin ilmu (materi pelajaran) dan keterampilan-keterampilan teknik, guru atau tutor juga dituntut untuk menguasai keterampilan ICT untuk mengelola dan memfasilitasi virtual learning. Terdapat empat peran utama tutor online yaitu Pedagogical/Intellectual,Social,Managerial/Organizational, and Technical Roles.
1.     Pedagogical/intellectual roles
Dalam menjalankan peran ini, guru dituntut untuk mampu mendorong siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi tentang konsep dan prinsip serta keterampilan yang harus dikuasai. Dalam melaksanakan peran ini, guru hendaknya terampil dalam membuka diskusi, memfokuskan siswa pada materi dan topik yang didiskusikan, mengintervensi diskusi untuk mendorong pembicaraan yang menarik dan produktif, membantu dan memelihara keterlibatan siswa dalam diskusi, serta merangkum hasil diskusi.


2.     Social roles
Peran ini menuntut guru untuk mengembangkan lingkungan belajar yang bersahabat dan menyenangkan sehingga siswa merasa yakin bahwa mereka dapat menguasai pesan pembelajaran yang diharapkan.
3.     Managerial/organizational roles
Peran ini menuntut guru untuk mampu menata tujuan belajar, merancang kegiatan belajar, menyusun jadwal kegiatan belajar dan tugas-tugas, serta menjelaskan aturan-aturan prosedural dan norma-norma pembuatan keputusan.
4.     Technical roles
Dalam menjalankan peran ini, guru dituntut untuk mengenal, nyaman, dan menguasai sistem dan perangkat lunak yang membentuk lingkungan belajar online.
2.4 Contoh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Online Virtual
            Dengan menerapkan media pembelajaran berbasis online virtual, siswa dapat mempelajari bahan belajar sen­diri atau jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer based learning/CAL) atau interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau tutor secara synchronous (dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous , (dalam titik waktu yang berbeda) atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti dengan siswa lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya.  Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh me­la­lui komputer dan terbuka, dalam arti siswa dapat mengikuti penilaian kapan saja siswa siap untuk dinilai.
Pemilihan media dalam pembelajaran berbasis online virtual harus bersifat logis dan edukatif. Logis dalam biaya, infrastruktur, kebutuhan siswa dan lain-lain, selain itu media harus edukatif sehingga dapat terselesaikannya proses pembelajaran yang efektif yang menunjukkan adanya perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran.
Contoh penerapan media pembelajaran online virtual yaitu:
1.     Penggunaan Aplikasi e-Learning MOODLE

Gambar 1.1 Tampilan Depan aplikasi Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.
Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Aplikasi Moodle dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara Open Source.
Apa saja yang dibutuhkan agar aplikasi Moodle dapat berjalan dengan baik?
- Apache Web Server
- PHP
- Database MySQL atau PostgreSQL
Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana saja.
Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Seorang dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.
Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
            Bentuk dari Moodle salah satunya Gnomio. Gnomio menggunakan moodle sebagai pembangun situs yang berbasis LMS (Learning Management System). Gnomio menyediakan ruang bagi para guru dan pengajar yang ingin mengembangkan sistem pembelajaran kelas online. Pengguna cukup melakukan proses pendaftaran dan dalam beberapa menit moodle siap digunakan.
Sebelum memulai tahapan pembuatan media pembelajaran online virtual, berikut ini adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh Guru nantinya dalam ruang belajar online.
·       Membuat soal
·       Mengecek soal
·       Menguji soal
·       Memasukkan peserta tes
·       Melihat hasil
·       Membuat laporan

2.       Pembelajaran Online Menggunakan EDMODO

Gambar 1.2 Tampilan Depan Aplikasi Edmodo
Edmodo adalah jejaring media sosial microblogging yang dapat digunakan sebagai salah satu pilihan pembelajaran berbasis online. Disamping dapat melibatkan guru dan siswa, medsos yang didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara ini dapat juga melibatkan orangtua siswa untuk saling berkomunikasi. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan memiliki sekitar 7 juta akun.
Edmodo memfasilitasi e-learning sehingga pembelajaran dapat dilakukan di berbagai tempat. Edmodo juga membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online dengan meng-upload materi belajar. Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya berikut menilainya.
Tidak hanya dapat dioperasikan melalui komputer/laptop yang terhubung internet, Edmodo juga dapat dioperasikan di piranti hp pintar Anda (smartphone) apalagi yang berbasis Android. Anda tingal memilih menggunakan tipe mobile ataupun web, demikian juga bila tidak mau menginstal piranti lunaknya Anda dapat membuka langsung di www.edmodo.com. Kelebihan bila menggunakan hp pintar tentu Anda lebih mobile dan dapat mengontrol lalu lintas di Edmodo kapan dan dimana saja.
Siswa juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo semudah update status pada Facebook. Lebih tepatnya lagi, Edmodo disebut juga “Facebook Guru dan Siswa” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Beberapa hal yang dapat dilakukan melalui Edmodo misalnya :
    Berkomunikasi, tidak hanya dengan siswa dan orangtua melainkan dengan sesama guru di berbagai belahan dunia.
·       Berdiskusi
·       Sharing bahan ajar
·       Memberikan tugas
·       Mengumpulkan tugas
·       Melakukan penilaian
·       Dll
3.     Pembelajaran Menggunakan Media Online Dokeos

Gambar 1.3 Tampilan Depan aplikasi Dokeos
Dokeos adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Ia merupakan free software yang direlease oleh GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten dari sistem managemen untuk pendidikan. Contohnya meliputi distribusi bahan pelajaran, kalender, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video, administrasi test, dan menyimpan catatan. Pada tahun 2004 dokeos sudah ditranslate ke dalam 31 bahasa dan digunakan oleh lebih dari ratusan organisasi. Tujuan utama dari dokeos adalah menjadi sistem yang userfriendly dan flexibel serta mudah dipakai. Selain itu juga menjadi tool yang bagus untuk pembelajaran sehingga user puas terhadap aplikasi ini. Dokeos ditulis dalam bahasa PHP dan menggunakan database MySQL. Versinya yang stabil adalah Dokeos 1.6.5. Saat ini para developer sedang merelease versi 2.0. Komunitas untuk mereleasenya sangat terbuka. Untuk situs resminya adalah Dokeos.com. Ruang lingkup dari Dokeos ini lebih dikhususkan bagi kalangan akademik, karena software ini lebih diperuntukkan untuk kegiatan akademik. Namun secara garis besar juga banyak digunakan oleh perusahaan serta administrasi federal.
Pengembangan Dokeos adalah sebuah project Internasional untuk beberapa universitas, sekolah dan organisasi lain dan perorangan bisa berkontribusi. Metodology pengembangan dokeos mengambil elemen dari ekstreme programming, usability teori dan metodologi pengembangan kolaborasi open source, seperti ide pada cathedrak dan bazaar. Secara spesifik dokeos sangat terbuka. Ada forum yang digunakan oleh para pengguna dokeos di seluruh dunia untk saling berdiskusi dan memberi feed back. Agenda dan waktu para developer juga terpublish, dan roadmapnya juga bisa diketahui publik. Usser dapar menayakan tentang fitur atau bugs pada form tersebut. Semua desain dan dokumentasi dari developer tersedia dan bisa diakses oleh publik. Setiap orang bisa mendaftar dan dapat berkontribusi. Dokeos ini juga software e-learning yang banyak digunakan selain moodle, karena dokeos ini berbasis SCORM yang banyak digunakan oleh perusahaan multinasional, administrasi federan dan beberapa universitas di amerika.
Namun untuk kelengkapan kegiatan e-learning masih jauh jika dibandingkan dengan moodle yang memiliki fitur-fitur yang lengkap serta dapat diintegrasikan dengan sistem database lainnya seperti sistem akademik universitas. Namun fitur SCORM pada dokeos lebih mumpuni daripada moodle, karena basis e-learning dari dokeos ini adalah SCORM. SCORM adalah singkatan dari Shareable Content Object Reference Model dan SCORM ini adalah aplikasi standar dari sistem pembelajaran online.
Beberapa fitur yang ditawarkan di Dokeos adalah :
1.        SCORM
2.        Rapid learning
3.        Sistem pembelajaran dengan menggunakan templates
4.        Web conferencing (tersedia dalam versi Pro dan Medical)
5.        Surveys
6.        Gradebook
7.        Reservations
Disertai dengan beberapa tool-tools yang siap digunakan, yaitu:
1.     Daftar Mata Kuliah Ku
a.      Bua situs mata kuliah: membuat situs baru untuk mata kuliah
b.     Urutkan mata kuliah-ku: mengurutkan mata kuliah yang ada
2.     Agenda/kalender: berfungsi untuk mencatat agenada maupun kegiatan penting.
3.     Social
a.      Group: mengelompokkan beberapa user menjadi satu (untuk tugas spesifik)
b.     Modul untuk chat: diskusi instant
c.      Forum: diskusi asynchronous
4.     Pengumuman: info penting yang juga mencakup fungsionalitas mail service
5.     Deskripsi arahan: penjelasan objektif, metodologi, materi kursus, metode taksiran untuk user
6.     Dokumen: manajemen file untuk menyimpan berbagai dokumen
7.     Learning path: menetapkan bagaimana user melakukan browsing. menjelaskan kepada user-user langkah mana yang harus diambil. menunjukkan user menuju kursus  e-learning yang kita tawarkan. misal : pretest, view document 1, post test, visit site,.. Dengan tool ini kita juga dapat mengatur prasyarat. misalnya: situs tidak dapat dikunjungi sebelum test diselesaikan. learning path adalah SCORM compatible dan dapat mengimpor serta ekspor SCORM packages
8.     Link: link ke situs lain
9.     Drop box: user dapat mengumpulkan tugas ke gurunya (sebagai pengganti mengisi mailbox gurunya dengan mail yang memiliki attachment sangat besar).
10.  Publikasi: user dapat membagi (share) tugas mereka dengan user yang lain
11.  Tracking: informasi tentang siapa yang telah mengerjakan, kapan, dan masih banyak lagi.
12.  Forum : diskusi asynchronous
13.  Administrasi Platform
a.      User:  pengelolaan semua user baik meliputi daftar user dan tambah user
b.     Mata kuliah: pengelolaan data tentang mata kuliah
c.      Platform: pengaturan segala hal
d.     Catalogue
e.      Dokeos Community
f.      Konfigur layanan tersebut
14.  Semua tool yang berbeda ini dapat dikombinasikan:
a.      Tiap grup dapat memiliki ruang dokumen pribadi
b.     Tiap grup dapat memiliki forum pribadi
c.      Guru dapat memosting item agenda atau pengumuman untuk satu atau lebih grup atau user untuk seluruh siswa
d.     Resources (dokumen, link, message forum) dapat dikombinasikan dengan resource yang akan bertugas me-link-kan: kita menambahkan attachment ke resource kursus lain dalam message forum, pengumuman, dan agenda dll.

2.5  Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Online Virtual
Penerapan media berbasis online virtual dalam pembelajaran memberikan sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Simonson, dkk. (2003) mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan media online virtual dalam pembelajaran sebagai berikut.
1.     Apabila akses terhadap Internet bukan merupakan masalah, siswa dapat belajar di mana saja sesuai dengan kecepatan belajar dan kondisi yang dimiliki karena mata pelajaran akan selalu tersedia dalam jaringan komputer dan Internet. Selain itu, dengan memafaatkan TIK, siswa memiliki akses yang luas terhadap berbagai sumber belajar yang tersedia.
2.     Belajar dengan memanfaatkan TIK memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya, dengan tutor, dan atau dengan masyarakat belajar dan sumber belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa virtual learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai interaksi dan berkolaborasi dengan sumber belajar lainnya.
3.     Dengan memanfaatkan Internet sebagai sumber belajar, siswa dapat menggunakan cara yang seragam dan sesuai untuk mengakses sumber yang sangat banyak di Internet. Di samping siswa menguasai informasi yang disajikan dalam berbagai sumber belajar dalam Internet, siswa juga akan memiliki keterampilan dalam menggunakan berbagai sumber belajar tersebut.
4.     Materi yang disajikan secara online virtual mudah untuk diperbaharui dan dimodifikasi. Oleh karena itu, siswa akan selalu memperoleh informasi yang terkini.
5.     Internet mendorong belajar aktif dan memfasilitasi keterlibatan siswa secara intelektual dengan materi pembelajaran.
6.     Penggunaan Asyncronuos Learning Networks menyediakan berbagai pengalaman belajar dan mengakomodasi gaya belajar siswa yang berbeda.
7.     Secara ekonomis, siswa dapat tetap tinggal di rumah tanpa harus mengeluarkan biaya untuk transportasi dan akomodasi. Selain itu, siswa juga dapat tetap melakukan kegiatan sehari-hari, sambil menyelesaikan studinya sesuai dengan kecepatan belajarnya dan waktu yang dimilikinya
Selain itu, pembelajaran dengan berbasis online virtual akan mendorong tumbuhnya keterampilan belajar siswa (learning how to learn), keterampilan bernalar (higher order thinking skills), keterampilan berkomunikasi (lisan dan tertulis), kemampuan menemukan beragam sumber belajar, meningkatkan keaktifan siswa, serta meningkatkan keterampilan sosial (Depdiknas, 2004). Anderson (2006) mengemukakan bahwa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang tersedia melaui Internet, keterampilan siswa dalam belajar sepanjang hayat akan meningkat dan melalui diskusi online siswa akan menguasai keterampilan komunikasi yang bertanggung jawab dan profesional. Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan Jerram (2006) menunjukkan bahwa siswa yang pendiam di kelas lebih sering merasa nyaman untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam diskusi yang dilakukan secara online.
Di samping janji positif yang ditawarkan, terdapat beberapa keterbatasan media pembelajaran berbasis online virtual, di antaranya sebagai berikut.
1.     Masalah akses terhadap Internet, khususnya di daerah terpencil secara geografis dan masyarakat dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah.
2.     Sulit membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, kemampuan untkuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3.     Dalam pembelajaran online, balikan mungkin disampaikan setelah lebih dari satu jam atau bahkan berhari-hari.
4.     Menuntut adanya pelatihan dan bantuan teknis baik bagi guru maupun siswa serta dukungan rancangan pembelajaran selama pengembangan konsep dan mata pelajaran yang akan disajikan dalam bentuk online.
5.     Tidak ada mekanisme yang mengontrol kualitas untuk meyakinkan bahwa informasi yang tersedia dalam Internet adalah akurat dan tanpa bias (Simonson, dkk., 2003).
6.     Teknologi informasi tidak dapat menggantikan kehadiran pendidik dalam interaksi pembimbingan.
7.     Penggunaan media berbasis online virtual terlalu efektif untuk keterampilan produktif dan pengembangan sikap.

2.6    Strategi untuk Menerapkan Media Pembelajaran Online Virtual
Sedangkan yang dimaksud dengan strategi pembelajaran menurut para ahli pendidikan yang antara lain :
1.     Kemp, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2.     Kozma, memberikan definisi bahwa startegi pembelajran diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
3.     Gerlach dan Ely, bahwa cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam ligkungan pembelajaran tertentu dengan melibatkan sifat, ruang lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik disebut strategi pembelajaran.
Ada beberapa cara untuk menerapkan media pembelajaran online virtual diantaranya :
1.     Kelas virtual harus dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan telah tersedia dan mudah untuk diakses.
2.     Kelas virtual harus dapat memberikan harapan menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar bagi pelajar, dengan cara merumuskan kompetansi yang akan dicapai secara jelas dan spesifik, menyusun bahan ajar yang memfasilitasi terjadinya interaksi komunikasi yang efektif.
3.     Kelas virtual cepat menyatukan peserta pengajar dengan pihak pengajar untuk saling bersikap terbuka dalam berbagai informasi dan  gagasan
4.     ‌Kelas Virtual mampu menyediakan untuk peecobaan dan penerapan. Sama halnya pembelajaran konvensional dalam kelas virtual diberi kesempatan untuk melakukan percobaan dan demonstrasi agar peserta didik dapan bertukar hasil karya, pengalaman, dan informasi yang didapatkan.
5.     Kelas Virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadapt kinerja dari peserta didik. Dalam sistim evaluasinya harus mencakup evaluasi kemajuan belajar siswa yang dapat dikerjakan secara online,
6.     Kelas virtual harus daoat menjadi wahana kebebasan  belajar akademik bagi peserta belajar. Peserta belajar perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan percobaan, dalam membuat asumsi/pendapat dalam melakukan interaksi lain dengan bebas dan tidak cemas.
7.     Kelas Virtual yang efektif merupakan wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tepat.
2.7            Perbedaan media berbasis internet dengan media berbasis online virtual
Virtual sendiri memiliki arti “maya” dan “seolah-olah” sehingga apabila di bandingkan dengan berbasis internet, maka terletak pada kebermanfaatannya bagi siswa dan bentuk penerapannya sebagaimana yang akan dirangkai oleh guru.
No
Berbasis Internet
Berbasis Online Virtual
1.
Apabila guru mengambil materi maupun informasi yang ada pada internet sebagai bahan untuk mengajarkannya kepada siswanya
Apabila guru mengajak siswa untuk belajar, berdiskusi, menilai, menguji siswanya dalam sebuah lingkup media online ( berinteraksi dalam dunia maya)
2.
Apabila guru meminta siswa untuk mencari informasi berupa materi pelajaran, contoh kasus, mengamati video, dan lain-lain
Apabila guru meminta siswa untuk membuat suatu informasi atau proyek berupa membuat materi, membuat video, membuat presentasi, membuat sebuah berita dari kasus sosial kemudian guru meminta siswa untuk mengunggahnya dalam sebuah media sosial dan dapat diamati oleh guru.
3.
Apabila kebermanfaatan siswa dan guru merasa bahwa dengan adanya media internet, segala aktivitas dapat dilakukan dengan lebih efisien, misalkan mencari bahan ajar lewat internet, mengamati dalam internet, sumber informasi sangat banyak dan beragam, dan masih banyak lagi.
Apabila kebermanfaatan siswa dan guru merasa bahwa dengan adanya media online virtual tersebut mereka tidak hanya merasa bahwa mereka mendapatkan banyak informasi, namun mereka juga bergerak langsung dalam pembuatannya, mereka tidak hanya aktif dalam menikmati media yang ada namun mereka aktif dalam berkontribusi dengan media yang telah disediakan dalam dunia maya
4.
Kasus berbasis tutor/ guru :
(Edmodo) guru meminta siswa untuk membuat akun kelas sebagai tempat untuk berbagi informasi, mengirim tugas, memberikan pengumuman, dan pengirim materi kepada siswa apabila terjadi kendala atau dalam keadaan dimana guru tidak dapat bertemu langsung dengan siswa
Kasus berbasis tutor/ guru: guru
(Edmodo) guru meminta siswa untuk membuat akun kelas untuk siswa berinteraksi dan guru  secara tidak langsung dapat memantau aktifitas kelas siswanya, memberikan penilaian, memberikan kuis, juga mengajar dalam media tersebut.
5.
Kasus berbasis komputer : (Powtoon) guru meminta siswa membuat media powtoon sebagai penunjang tambahan materi  ketika siswa diminta mempresentasikan suatu materi, penilaian bergantung bagaimana siswa presentasi sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami orang lain
Kasus berbasis komputer :
(Powtoon) guru meminta siswa untuk membuat media powtoon agar siswa bisa membuat sebuah bahan presentasi selain PPT, siswa mampu mengaplikasikan.
Penilaian bergantung bagaimana siswa menghasilkan powtoon dengan animasi yang baik, materi yang dicangkup, dan atribut lainnya yang dibuat semenarik mungkin.
6.
Kasus berbasis sumber :
(liputan6.com) guru meminta siswa menganalisis kasus-kasus tentang bencana alam yang terjadi baru-baru ini, siswa menggunakan liputan6.com sebagai salah satu media untuk mendapatkan informasi tersebut.
Kasus berbasis sumber :
(liputan6.com) guru meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar berkaitan dengan bencana apa yang sedang terjadi. Kemudian siswa diminta untuk membuat laporan dalam bentuk berita(format berita umum) dan meminta mereka mengirimkannya kepada email khusus liputan6.com sebagai bentuk apresiasi
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi mendorong munculnya berbagai perubahan di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Untuk mengikuti perubahan yang ada, pembelajaran hendaknya dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan yang ada. Salah satu penerapan dalam pembelajaran yakni penggunaan media pembelajaran berbasis online virtual, dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah karena adanya kemajuan teknologi dan informasi.
Media pembelajaran berbasis online virtual merupakan suatu alat yang digunakan dalam pembelajaran, dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah meskipun keterpisahan jarak antara pendidik dan peserta didik yang jauh. Dengan adanya media ini, siswa diberikan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang menunjang proses pembelajaran. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan media pembelajaran berbasis online virtual ini memiliki keterbatasan dimana sulit membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, kemampuan untuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Untuk itu dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online virtual ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

3.2  Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya untuk pengembangan online virtual lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang semoga bermanfaat, yakni:
1.     Dalam pemgembangan media pembelajaran online virtual hendaknya dilakukan evaluasi baik dari segi materi maupun media.
2.     Untuk mengoptimalkan media pembelajaran ini, kita perlu memperbaiki dan meningkatkan fasilitas yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1993. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Trigenda Karya
Munawaroh, Isniatun. 2005. Majalah Ilimah Pembelajaran.(2) Vol 1. Hal 171-180
Http://guraru.org/guru-berbagi/virtual-learning-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-untuk-meningkatkan-kualitas-pembelajran/. Diakses pada tanggal 8 April 2017
https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning. Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Moodle. Diakses pada tanggal 8 April 2018
https://www.nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-fitur-edmodo/. Diakses pada tanggal 8 April 2018
http://ekateddytkj2.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-schoology.html. Diakses pada tanggal 8 April 2018

https://duolingo.id.uptodown.com/android. Diakses  pada tanggal 8 April 2018

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.